Diberdayakan oleh Blogger.

Alergi Penyebab Sinusitis

Alergi Penyebab Sinusitis - Apakah Anda sering mengalami bersin, pilek, mata gatal dan hidung tersumbat terus melebihi waktu sebulan?

Jika kondisi begini terus menerus, Anda disarankan menemui dokter untuk memastikan apakah Anda mengalami alergi hidung atau sinus.

Pakar Runding Telinga, Hidung dan Tenggorokan, Kepala dan Bedah Leher, Pusat Medis Kelana Jaya, Petaling Jaya, Dr. Samril Bokari mengatakan, tanda-tanda alergi hidung berkenaan yang tidak diobati akan menyebabkan sinusitis atau sinus.

"Biasanya tanda awal alergi hidung adalah flu, bersin, hidung tersumbat serta wajah dan mata yang gatal dan berair.

"Dalam keadaan begini tidak banyak yang mendapatkan nasihat dan pengobatan dokter dengan alasan penyakit yang diderita tidak parah," katanya.

Tentu sinus tidak menyebabkan kematian tetapi mempengaruhi gaya hidup dan keyakinan diri pasien.

Alergi hidung terjadi ketika selaput hidup selaput lendir, telinga tengah dan tenggorokan membengkak karena menghirup serbuk sari, tungau dan debu serta perubahan cuaca.

Bila itu terjadi, hidung akan bereaksi dengan benda asing menyebabkan gejala seperti flu, bersin, gatal mata dan hidung berkelanjutan.

Dr. Samril mengatakan, jika alergi hidung dibiarkan terus menerus, ia akan menyebabkan komplikasi seperti rongga sinus tersumbat (ada delapan rongga sinus).

Rongga sinus yang bertindak untuk ventilasi terhalang dan menyebabkan bakteri terperangkap, sinusitus dan nanah terkumpul.

Pasien juga terkena infeksi telinga tengah atau kegagalan Tabung Euschasian.

"Ketika itu pasien akan merasa tidak nyaman di muka, cairan hijau meleleh dari hidung dan jika tidak diobati akan menyebabkan infeksi di otak," katanya.

Ada juga pasien yang mengidap asma akibat alergi hidung yang berkelanjutan karena hidung dan paru-paru terhubung.

Pengobatan awal dapat dilakukan menggunakan obat penyakit sinusitis untuk mengurangi flu dan semprot hidung yang berlanjut sampai sembuh.

Menurut Dr. Samril, sinusitis dapat terjadi pada siapa saja, namun risiko lebih besar jika anggota keluarga terdekat menghidapinya.

Alergi hidung biasanya terjadi pada usia muda antara 8 sampai 11 tahun sementara 80 persen menghidapinya saat berusia 20 tahun.

Ketika usia muda, alergi hidung lebih umum terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan tetapi bila dewasa peratusannya lebih kurang sama.

"Sejarah pasien sangat penting dalam menilai alergi hidung.

"Elemen penting termasuk mengevaluasi lingkungan, periode gejala, respon medis, sejarah keluarga dalam alergi dan pekerjaan," katanya.

Sejarah berkenaan dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan obat untuk alergi bersangkutan.

Gejala terkait dengan bersin, gatal hidung, mata dan telinga, hidung berair, sakit kepala, mata merah dan letih.

Pastikan gejala terkait dengan alergi apakah serbuk sari, jamur, hewan tertentu, debu atau tungau.

Biasanya struktur hidung akan bengkak dan jika penyakit parah maka ruang sinus akan berisi nanah.

"Pasien akan diberikan antibiotik selama 10 hari sampai dua minggu.

"Biasanya pasien yang mengambil obat secara berkesinambungan akan dapat mengontrol alergi," katanya.

Namun jika sinus tadi bertambah parah, jalan terakhir adalah melalui operasi.